Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Spiritual


Keberhasilan seseorang tidak hanya terletak pada kecerdasan intelektual belaka, tetapi juga pada kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan emosional adalah kemampuan anak memahami emosi dan kesanggupannya dalam mengelola emosi tersebut. Hal ini dapat dilihat ketika seseorang  tersebut mampu mengambil keputusan, menjadi penengah konflik, mengatasi tekanan, berlaku empati, berkomunikasi dan kemampuan membuka diri. Selain itu anak juga mempunyai kesadaran akan diri sendiri, tanggung jawab pribadi, keasertifan, dan kepribadian yang dinamis.
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan anak mengenal Allah dan memahami posisinya sebagai hamba Allah.Banyak orang yang cerdas secara Intelektual tapi tak berhasil bahkan terpuruk dalam persaingan hidup yang sulit, itu dikarenakan kecerdasan emosinya kurang. Maka hendaknya kita tingkatkan kecerdasan emosi kita. Salah satu cara mengembangkan kecerdasan emosi atau perasa dalam hati kita adalah dengan membiasakan berbuat baik pada diri sendiri maupun orang lain, buang sifat-sifat buruk yang sering kita lakukan dan bersikap empati , peka terhadap orang lain adalah salah satu dari bentuk kecerdasan emosi.
Dengan kecerdasan emosi saja tidak cukup untuk kehidupan ini, namun ada yang paling utama dan kecerdasan tertinggi adalah kecerdasan spiritual. Kecerdasan emosi hanya di aplikasikan pada sesama manusia saja dan kecerdasan spiritual adalah aplikasi dari manusia dan Tuhan. Alangkah sempurna jika kecerdasan emosi dan spiritual telah berada dalam diri kita dan kecerdasan intelektual sebagai pendukungnya.
Kita di karuniakan radar hati untuk menentukan keputusan jalan baik dan buruk. Dan radar hati merupakan rekaman dari sifat Tuhan yang sudah di patri sebelum lahir ke dunia. Suara hati seseorang akan menjadi teriris karena tidak di dengarkan dan hati kita menjadi buta. Maka kita akan kehilangan arah dan memilih jalan hidup yang salah. Ada beberapa hal yang menyebabkan suara hati dan hati menjadi buta dan buku ini menyebutnya Belenggu.
Ada tujuh belenggu yang harus di singkirkan dalam diri kita sehingga suara hati yang merupakan karunia Tuhan terletak dalam otak kita akan kembali berfungsi dan menjadi manusia yang memiliki kecerdasan emosi dan spiritual yang baik. Ketujuh belenggu itu adalah Prasangka negatif, prinsip-prinsip hidup, pengalaman, kepentingan, sudut pandang, pembanding, fanatisme. Kesemua belenggu-belenggu tersebut harus dihilangkan agar otak kita berfungsi dengan baik dan menuntun kita ke jalan yang benar