Puisi Ibu


Ibu adalah kasih yang tak pernah berujung. Bagaimana seorang ibu mengasihi anak-anaknya, tak pernah terbalaskan, mengimbangi kasih ibu itu sendiri, karena kasih ibu akan selalu ramah sepanjang masa. Pengorbanan dan kasih tulusnya tak pernah sanggup tertuliskan dalam puisi. Berikut puisi-puisi untuk ibu, yang dituliskan secara sederhana.


Kasih Ibu
Karya: Rudiyanto

Sejak mengandung Aku
Anakmu ini, ibu,,,,
Kasih sayangmu tiada ternilai
Memperjuangkan Kebutuhan anakmu
Ibu,,,,,,,

Terlinang air matamu saat kau lihat
Anakmu Tak seperti yang lainnya
Kau korbankan segalanya demi anakmu
Ibu,,,,

Betapa besar kasih-sayangmu
Betapa hebat perjuanganmu
Betapa agungnya dirimu
Betapa mulianya hatimu
Ibu,,,

Kaulah pahlawanku
Kaulah malaikatku, Ibu,,,
===========================

INGIN KU BALAS JASAMU
Karya: Rudiyanto

Ayah,,, Bunda,,,,,,
Saat ini aku terasa sepi tiada engkau disisiku
Rindu mendalam ingin bertemu, sengaja
Aku tak pulang, tak datang dalam peraduanmu
Karena aku ingin mencari jalanku

Ayah,,, Bunda,,,,
Aku tau sengsaramu, aku tau jerih payahmu
Menafkahi anak-anakmu tanpa harap balasan.
Ingin aku balas semua jasamu, namun
Serasa semua ini tak mungkin bagi aku…

Ayah,,, Bunda,,,,,
Ingin aku ringankan bebanmu,
Ingin aku bahagiakanmu
Rasa ini menggumpal dalam hati
Tak ingin aku kecewakanmu

Ayah,,, bunda,,,,
Do’akan anakmu ini,,
Semoga berhasil dalam pengembaraan
Mencari jalannya…
================================

DOA UNTUK IBU
 Puisi Mutia Fitriyani

 Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa dia
 Dia yang seLaLu mengerti aku
 Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
 Dia yang seLaLu menemani

 DiaLah Ibu
 Orang yang seLaLu menjagaku
 Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
 Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa

 Aku hanya seorang manusia Lemah
 Yang membutuhkan kekuatan
 Kekuatan cinta kasih dari ibu
 Kekuatan yang Lebih dari apapun

 Engkau sangat berharga bagiku
 WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
 Aku tau
 Itu bentuk perhatian dari mu
 Itu menandakan kau peduLi denganku

 Ya Allah,,
 BerikanLah kesehatan pada ibuku
 PanjangkanLah umur.nya
 Aku ingin membahagiakan.nya
 SebeLum aku atau dia tiada

 Terimakasih Ibu
 Atas apa yang teLah kau berikan padaku
 Aku akan seLaLu menyanyangimu
==================================

IBU
 Puisi Richard Fernando Putra Bela

 Ibu kau mengandung 9 bulan
 sampai engkau melahirkanku dengan susah paya
 engkau merawatku sampai aku tumbuh besar
 engkau juga merawatku tampa pamri
 dan engkau juga merawatku dengan penuh kasih sayang

 Ibu kau mengajariku berjalan sampai aku bisa berjalan
 engkau juga mengajariku berbicara sampai aku bisa
 Ibu kau bagaikan malaikatku
 dikala aku sedih engkau selalu ada untuk menghiburku

 Ibu.. aku juga merasa engkaulah pahlawanku
 setiap aku kesusahan engkau selalu ada untuk membantuku
 Ibu... bekerja keras
 untuk menafkahiku
 ibu... terima kasih atas pengorbananmu
 yang engkau berikan kepada ku
 Ibu...
================================


JASA TAK TERLUPAKAN
 Puisi Patma

 Ibu...
 kau membingbingku selama satu tahun
 kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah

 Ibu....
 kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
 ibu...
 kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan

 Ibu...
 kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
 karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek

 Ibu...
 kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
 kalau aku lagi kesal kau menghiburku

 Ibu...
 terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
 masih sempat bertemu dengan ibu
 aku sangat ingin memeluk ibu
=====================================


MALAIKAT DI DUNIA
Puisi Nanda LA Putra

 Walau hari ini bukan hari ibu,,

 Tetap kan ku ucap kata
 I LOVE YOU MAH
 Karena engkau pelita dalam kegelapan ku

 Dan karna engkaui malaikat ku di dunia ini
 Kasih mu,cinta mu,pelukan mu,dekapan mu
 Bahkan kemarah,an mu!!!

 Itu semua unt kebaikan ku
 ,,I LOVE YOU MAH
 Aku sayang mama
 Sampai Kapanpun....
===========================


 TANGISAN MATA BUNDA
 Puisi Monika Sebentina

 Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
 Derita siang dan malam menimpa mu
 tak sedetik pun menghentikan langkah mu
 Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku

 Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
 secerah hinaan tak perduli bagi mu
 selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
 mencari harapan baru lagi bagi anak mu

 Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
 bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
 bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
 tapi keinginan hati mu membahagiakan aku

 Dan yang selalu kau berkata pada ku
 Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
 aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku
========================================

Puisi Untuk IBU
Karya : Suroya "roy"

 Ibu...
 adalah wanita yang telah melahirkanku
 merawatku
 membesarkanku
 mendidikku
 hingga diriku telah dewasa

 Ibu...
 adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
 tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
 tatkala perutku terasa lapar dan haus
 tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam

 Ibu...
 adalah wanita yang penuh perhatian
 bila aku sakit
 bila aku terjatuh
 bila aku menangis
 bila aku kesepian

 Ibu...
 telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
 terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
 terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
 terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
 terdapat sinar kelelahan karena aku

 Aku yang selalu merepotkanmu
 aku yang selalu menyita perhatianmu
 aku yang telah menghabiskan air susumu
 aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu

 Ibu...
 engkau menangis karena aku
 engkau sedih karena aku
 engkau menderita karena aku
 engkau kurus karena aku
 engkau korbankan segalanya untuk aku

 Ibu...
 jasamu tiada terbalas
 jasamu tiada terbeli
 jasamu tiada akhir
 jasamu tiada tara
 jasamu terlukis indah di dalam surga

 Ibu...
 hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
 karena jasamu
 tiada terbalas

 Hanya tangisku sebagai saksi
 atas rasa cintaku padamu

 Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH
 juga kepada Ayah...!!
=======================

Puisi Ibu
 Karya : Imam Zenit

 bu...
 Kau Harus terbangun di Pusat malam
 hanya karena suara tangisku yang mengguncang
 Walau bajumu harus basah dengan semprotan kencingku
 Kau tetap tersenyum penuh kasih padaku...

 Ibu...
 Kau Dewi dalam keheningan,
 Kau korbankan malam hanya untuk menjagaku dari kesunyian
 Dari sunyinya malam, dari bisikan-bisikan nyamuk yang mengincarku
 Kau tetap tersenyum penuh kasih padaku...

 Ibu...
 Di Pagi hari aku kembali membuat ulah
 tapi kau tanggapi dengan senyuman...
 Dulu Kau selalu bilang "Ade jangan nakal"!
 yang sampai sekarang aku masih mengingatnya
 Walau kau selalu ku perbudak dengan kenakalanku
 Kau tetap tersenyum penuh kasih padaku...

 Ibu...
 Wanita yang selalu siaga saat aku dalam buaian
 saat kakiku belum kuat untuk berdiri
 saat perutku mulai terasa lapar dan kehausan
 Saat kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam
 Kau tetap tersenyum penuh kasih padaku...

 Ibu...
 Kau selalu ada untukku dengan semua curahan perhatianmu
 Kau selalu jaga aku saat aku sakit, Saat aku terjatuh,
 saat aku menangis, Saat aku kesepian, walau kau selalu kususahkan
 Kau tetap tersenyum penuh kasih padaku...

 Ibu...
 jasamu tak terhingga, jasamu tak terbalas
 jasamu tak ternilai, jasamu tiada tara
 Kasihmu Sepanjang masa, "I Love you Ibu...
 jasamu terlukis indah dalam bayang surga

 Ibu...
 hanya Do'a yang bisa kupanjatkan untukmu
 karena jasamu tiada terbalas...
 Hanya tangisku sebagai saksi
 atas rasa cintaku padamu...

DO'AMU IBU
 Ibu...!
 Aku tahu...
 Semua letihmu itu tulus
 Dan...akupun tahu
 Bukan apa-apa yang engkau ingin
 Engkau tak pernah inginkan apa-apa

 Ibu...!
 Dulu engkau pernah bilang
 Cepatlah besar anakku !
 Jadilah engkau orang besar
 Yang membesarkan hati Ibu

 Ibu...!
 Semua hebatku
 Tak kan pernah ada
 Tanpa ikhlas pengorbananmu

 Ibu...!
 Sabdamu adalah do'a
 Do'a yang nyaring terdengar
 Dan pasti... didengar !

 Bukan gelimang harta tuk membalas
 Bukan pula, tahta dan mahkota
 Bhakti, taat... menjaga hati
 Itu saja...cari dan mesti kau beri


                                               By: Wong alasan
===================================

TERIMA-KASIH..IBU

 IBU...rambutmu kini sudah mulai memutih
 Kulitmu tak lagi kencang
 Penglihatanmu tak lagi terang
 Jalanmu kini sudah mulai goyang

 Namun..apa yang terlihat
 Semua itu tak pernah engkau rasakan
 Semua itu tak pernah engkau pedulikan
 Aku paham, semua itu demi anakmu

 Sepanjang jalan engkau mengais rejeki
 Sepanjang waktu engkau berhitung
 Berapa laba kau dapat hari ini
 Tuk membayar semua letihmu

 Engkau tak lagi dapat membedakan
 Mana siang, mana malam
 Semangat mengalahkan gemetar kakimu
 Dan segala rasa lelahmu

 Ini semua...untuk siapa?
 Hanya untuk anakmu
 Anak yang engkau impikan menjadi orang hebat
 Mencapai setumpuk asa

 IBU...sampai kapanpun,
 Anakmu tak kan pernah lupa
 Atas semua jasa, do'a dan derita
 Keringat yang engkau cucurkan

 IBU...engkau sudah terlalu besar, berkorban
 Hanya surga yang pantas membayar tulusmu
 Hanya Tuhan yang pantas menjagamu
 Dunia dan akherat...

 IBU...
 Anakmu kan selalu merindumu
 Do'a di setiap hembus nafas ini
 Terima kasih...IBU, untuk semua ikhlasmu

                                       By: Wong alasan
==========================================

ENGKAULAH SURGAKU

 Hari ini aku bertanya
 Untuk diriku sendiri
 Sederhana, tapi tak sesederhana itu
 Untuk menjawabnya

 Butuh waktu
 Perjuangan
 Kesungguhan
 Entah...apa lagi

 Tanya yang harus ku jawab
 Dengan, benar..pasti
 Hingga ku yakin
 Itu...pasti benar

 Tuhan..Engkau bilang
 Surga ditelapak kaki ibu
 Makna yang terbalut bahasa
 Yang sulit ku terjemahkan

 Biarkan ku coba mencari
 Mulai hari ini..dan seterusnya.
 Hingga kuberhenti
 Kudapati semua jawab

 Ibu...
 Ijinkan aku mencari Surgamu
 Yang masih rapat...tersimpan
 Diantara rimbun belantara hidup

 Ibu...
 Kumohon petuahmu
 Apa kan kubuat
 Untuk bahagiamu

 Ibu...
 Tunjukkanlah
 Arah mana kan ku tuju
 Timur, selatan, barat atau utara
 Tuk kudapat ungkap semua-jawab

                                By: Wong Alasan
========================================


BUNDA

 Bunda...
 Bunda...
 Usiamu kini tak lagi muda
 Tapi aku jua belum bisa apa-apa

 Bunda...
 Bunda...
 Kakimu tak sekuat dulu
 Menopang tubuh dan juga aku dikala mengandungku

 Bunda...
 Bunda...
 Tak ada yang berubah dari kasih dan sayangmu
 Meski mataku terbelalak namun tak sesadar itu

 Bunda...
 Bunda...
 Lidahmu penawar segala sakitku
 Dan tamparmu penyadar hidayahku

 Bunda...
 Bunda...
 Tak ada yang sepadan sebuah kata kias
 Karna hanya '' BUNDA '' itu jua yang pas

 Karya: Adhi Jaka Wahana

 Puisi untuk ibu Tercinta
 karya : Puisisurga

 Ibu,
 ingin kusajakkan senyummu,
 seraya kupilih dan kupilah ribuan kata,
 tetapi tak jua bisa kurangkai kalimat,
 yang paling senonoh untukmu.

 Biarlah puisi untukmu tetap kupingit di hati,
 jika berkenan,
 baca saja rangkaian prosa pada raut wajahku,
 karena aku tak pernah memakai cadar dihadapanmu,
 tangisku adalah tangisku dan tawaku adalah tawaku.

 Aku mengenal kasihmu dengan sendiriku,
 tanpa ada yang mengajari,
 tanpa pula referensi,
 dan karenamu juga aku bisa mengenal rindu,
 yang kuyakini hingga riwayatku ditelan bumi.

 Ibu,
 aku tahu kita mencintai kesahajaan,
 kita membenci kemunafikan,
 maka untuk apa kututup rapat aurat tabiatku,
 jika hanya untuk menyenangkanmu